Nama Sungai Ambawang sudah dikenal sejak tahun 1774 pelaku sejarah awal dibuka (pendirinya) adalah Pangalangok Otto’ dibantu oleh 20 Kepala Keluarga yang berasal dari kampung Lamoanak Mempawah Hulu. Dibukanya lahan pemukiman di muara anak Sungai Landak yaitu Sungai Ambawang dihamparan hutan belantara terus berlanjut menelusuri sepanjang tepian sungai tersebut.
Adapun pembukaan lahan baru untuk perkampungan ini, atas persetujuan Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie yang kala itu juga sedang mendirikan sebuah Kerajaan di pertigaan anak sungai Kapuas dan konon diberi nama Kerajaan Pontianak. Seiring Berjalannya waktu masyarakat yang membuka dan mendiami Sungai Ambawang terus berkembang dan berbenah diri hingga sekarang.
Kemudian pada masa Kemerdekaan Republik Indonesia Wilayah Sungai Ambawang sejak tahun 1945 sampai dengan tahun 1959 merupakan bagian dari Kewedanan Distrik Pontianak dengan Damangnya (sekarang Camat) bernama Sy. Thaha Alkadri. Kemudian Kecamatan Sungai Ambawang diserahkan wilayahnya ke Kabupaten Pontianak bergabung dengan Kecamatan Sungai Raya, Sehingga Kecamatan Sungai Ambawang merupakan Kecamatan Penghubung berkantor di Area Parit Tokaya Pontianak (Pejabat Camat Penghubung bernama Sy. Achmad Alhinduan tahun 1960 hingga 1961.
Pada tahun 1961 Kecamatan penghubung Sungai Ambawang ditetapkan secara definitif menjadi Kecamatan Sungai Ambawang Kabupaten Pontianak berdasarkan SK Gubernur Kalimantan Barat Nomor 04 tahun 1961.
Selanjutnya dengan memperhatikan tingkat perkembangan penduduk semakin pesat, peningkatan Sumber Daya Manusia dan meningkatnya taraf hidup masyarakat sehingga terbentuklah pemekaran Wilayah Kabupaten Pontianak dan Kubu Raya, berdasarkan Undang-Undang nomor 35 tahun 2007 (Tentang Pembentukan Kabupaten Kubu Raya di Propinsi Kalimantan Barat), sehingga Kecamatan Sungai Ambawang menjadi bagian dari wilayah Kabupaten Kubu Raya hingga sekarang.
Kecamatan Sungai Ambawang berbatasan langsung dengan wilayah Kota Pontianak dan Kabupaten Sanggau serta merupakan Jalur Trans Kalimantan sehingga menjadikan Kecamatan Sungai Ambawang merupakan salah satu jalur strategis dengan luas 726,50 Km2.
Secara Geografis Kecamatan Sungai Ambawang terletak diantara 0 02.22”LU-0 01.22”LS dan 109.24’21”BT-109.31’06”BT. Untuk lebih jelasnya Kecamatan Sungai Ambawang berbatasan dengan :
Sebelah Utara Berbatasan dengan Kecamatan Kuala Mandor B
Sebelah Selatan berbatasan dengan kecamatan Sungai Raya
Sebelah Timur Berbatasan Dengan Kabupaten Sanggau
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kotamadya Pontianak
Kecamatan Sungai Ambawang terdiri dari 15 (lima belas) Desa dengan jumlah penduduk pada saat ini 75.457 jiwa dan 22.306 KK (Kepala Keluarga) yang sebagian besar mata pencahariannya sebagai petani.
Sungai Ambawang sangat berpotensi untuk berkembang dimana telah terbukti banyak Investor/perusahaan besar membangun perkebunan, seperti Kelapa Sawit, Karet, Albasia dan dan tidak menutup kemungkinan investasi usaha dibidang pertambangan terutama bauksit
adapun pejabat yang pernah menjadi Damang / Camat Sungai Ambawang adalah
sebagai berikut :
No |
Nama |
Periode Tahun |
1. |
Syarif Thaha Alkadrie |
1945-1959 (Damang) |
2. |
Syarif Achmad Alhiduan |
1959-1960 (Damang) |
3. |
Syeh Zabrahim |
1960-1961 |
4. |
F.P Ajoeb |
1962-1965 |
5. |
M. Safe’i Sahudin |
1965-1971 |
6. |
C. Aten |
1971-1972 |
7. |
A. Ayan Saudin |
1972-1976 |
8. |
Mohhamd Djemali |
1976-1980 |
9. |
J.F. Ahok, BA |
1980-1986 |
10. |
Drs. Laurentius Bakweng |
1986-1989 |
11. |
Suardi Fauzi, BA |
1989-1991 |
12. |
Drs. Hamzah M. Zawawi |
1991-1998 |
13. |
Drs. Suronto |
1998-2000 |
14. |
Thomas Mekan, SH |
2000-2003 |
15. |
Hubert Thommy, AS, SH |
2003-2005 |
16. |
TH. C. Leydianto, S.IP, M.Si |
2005-2008 |
17. |
Drs. Hermanus, M.Si |